Muhamad Dinar
Email: dinar1706@live.com
Abstract: The purpose of this research is to find out whether the video media take an effect to students’ social studies learning outcome at Jakarta 8 Juior High School. This research takes place in Jakarta 8 Junior High School with the sample on 7th grade. Samples were take by purposive random sampling which taken randomly with certain consideration. This research is using the quasi experimental to find out the effect of treatment does by using a video media to students’ social studies learning outcome. The data collection taken by do a pre-test and also the post test. After the data was collected, the next step is a prerequisites analysis test and then the hypothesis test.
Based on the result of the last analysis using normality test with Liliefors Test and homogeneity test using Fisher Test showed that both of samples comes from a population which distributed normally and homogenous.
The result of this research shows that the value of tcount is higher from ttable (3,604 > 1,995) on economic activity and the usages of natural resources potential lesson with significance standart of 0,05 which means the hypothesis Ha accepted. This results shows that the video media has significant enough effected the social studies learning outcome of 7th grade students at Jakarta 8 Junior High School. It can be seen by how much students’ interest and active during the learning process after using the video media so the learning outcome achieved well.
Keywords: Video Media, Social Studies Learning Outcome
Abstrak: Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui apakah media video berpengaruh terhadap hasil belajar IPS di SMP Negeri 8 Jakarta. Penelitian ini dilakukan di SMP Negeri 8 Jakarta dengan sampel kelas VII. Sampel penelitian diambil secara purposive random sampling yang dilakukan secara acak dengan pertimbangan tertentu. Penelitian ini mengunakan metode quasi eksperimental yaitu untuk mengetahui pengaruh dari perlakuan (treatment) yang dilakukan berupa penggunaan media video terhadap hasil belajar IPS. Teknik pengumpulan data dengan melakukan tes awal (pre-test), dan tes akhir (post-test). Setelah data terkumpul, maka langkah selanjutnya uji prasyarat analisis dilanjutkan dengan uji hipotesis. Berdasarkan hasil analisis akhir yang telah dilakukan dengan uji normalitas menggunakan Uji Liliefors dan uji homogentitas mengunakan Uji Fisher menunjukan bahwa kedua sampel berasal dari populasi yang berdistribusi normal dan homogen.
Hasil penelitian menunjukan bahwa nilai thitung lebih besar dari ttabel (3,604 > 1,995) pada materi kegiatan ekonomi dan pemanfaatan potensi sumber daya alam dengan taraf signifikan 0,05 yang artinya hipotesis Ha diterima. Hasil ini menunjukan bahwa media video memiliki pengaruh yang cukup signifikan terhadap hasil belajar IPS siswa kelas VII di SMP Negeri 8 Jakarta. Hal ini dapat terlihat dari banyak siswa yang tertarik dan aktif dalam proses pembelajaran setelah diberi perlakuan menggunakan media video sehingga hasil belajar yang diperoleh baik.
Kata Kunci: Media Video, Hasil Belajar IPS
PENDAHULUAN
Pendidikan pada dasarnya menjadi kewajiban dari suatu negara yang tertuang dalam Pembukaan UUD 1945, yaitu negara berkewajiban untuk mencerdaskan kehidupan bangsa Indonesia. Pendidikan merupakan suatu proses di mana membuat seseorang dari tidak tahu menjadi tahu dan dari tidak bisa menjadi bisa, maka dari itu pendidikan memiliki peran yang sangat penting dalam kemajuan suatu bangsa. Dengan pendidikan, kita dapat memajukan kebudayaan dan mengangkat derajat bangsa di mata dunia Internasional.
Pendidikan formal di Indonesia dimulai dari tingkat Sekolah Dasar (SD), Sekolah Menengah Pertama (SMP), Sekolah Menengah Atas (SMA) hingga Perguruan Tinggi yang memiliki berbagai macam mata pelajaran yang diajarkan di sekolah. Salah satu mata pelajaran yang dipelajari oleh siswa sekolah menengah pertama adalah Ilmu Pengetahuan Sosial (IPS). IPS merupakan integrasi dari berbagai cabang ilmu-ilmu sosial, seperti sosiologi, sejarah, geografi, dan ekonomi.
Pada dasarnya tujuan dari pendidikan IPS adalah untuk membina anak didik menjadi warga negara yang baik, yang memiliki pengetahuan, keterampilan, dan kepedulian sosial yang berguna bagi dirinya serta bagi masyarakat dan Negara. Untuk mencapai tujuan dari pendidikan IPS maka diperlukan metode dan media yang sesuai dan tepat agar pembelajaran IPS dapat diterima oleh peserta didik. Ketepatan pemilihan media dan metode pembelajaran akan sangat berpengaruh terhadap hasil belajar. Oleh sebab itu, media yang dipilih hendaknya selaras dan menunjang tujuan pembelajaran yang telah ditetapka. Dalam penetapan media harus jelas dan operasional, spesifik, dan benar-benar tergambar dalam bentuk perilaku (behaviour) (Arif S. Sadiman, 2010:5).
Di era modern ini kemajuan dan perkembangan teknologi sudah demikian menonjol, sehingga penggunaan alat-alat bantu mengajar seperti alat-alat audio, visual, audio-visual, serta perlengkapan sekolah disesuaikan dengan perkembangan jaman saat ini. Juga harus disesuaikan dengan tuntutan kurikulum sesuai dengan materi, metode, dan tingkat kemampuan belajar siswa agar dapat mencapai tujuan pembelajaran dengan baik disekolah. Menurut data Banda Pusat Statistik (BPS) pada 2006 yang menunjukkan, Orang lebih memilih menonton TV (85,9%) dan/atau mendengarkan radio (40,3%) daripada membaca koran (23,5%) (www.bps.go.id). Untuk itu, para pengajar harus mulai berusaha membiasakan diri untuk menggunakan peralatan-peralatan seperti video, komputer dan internet dalam pembelajaran dikelas dikarenakan siswa lebih tertarik media audio visual dari media visual atau audio saja. Hal ini dilakukan agar mempermudah proses pembelajaran dan pendidikan, sehingga memudahkan pembelajaran dikelas.
Berdasarkan pengamatan yang dilakukan oleh peneliti pada bulan Agustus 2019 di SMP Negeri 8 Jakarta. Sekolah ini memiliki saran prasarana yang cukup lengkap. Serta 80% guru di sekolah ini juga sudah memanfaatkan media pembelajaran seperti komputer, LCD dan internet. Salah satunya guru IPS yang sudah memanfaatkan media berbasis teknologi.
Walau sarana prasarana di SMP Negeri 8 Jakarta cukup lengkap, dan guru-guru IPS sudah memanfaatkan media pembelajaran. Media yang digunakan guru dalam proses pembelajaran masih sederhana sehingga siswa tidak memperhatikan guru saat pelajaran IPS berlangsung. Dan dalam penggunaan media tersebut guru masih kurang menarik perhatian siswa dalam belajar. Saat proses belajar pun guru hanya fokus pada media yang sedang digunakan dan kurang memperhatikan murid, sehingga murid asik mengobrol dan tidak memperhatikan guru saat pelajaran IPS berlangsung.
Hal ini dapat berdampak pada hasil belajar IPS yang tidak sesuai dengan kriteria ketuntasan minimal (KKM) yang ditetapkan sekolah. Hanya 50% siswa yang tidak perlu mengadakan remedial saat ulangan karena hasil belajarnya lebih dari KKM.
Dalam penelitian skripsi Lengina, penggunaan media audio-visual berupa video berpengaruh positif terhadap hasil belajar IPS siswa kelas V SD (Dian Lenggani, 2014). Begitu juga penelitian dari Wijiastuti menunjukkan bahwa terdapat pengaruh penggunaan video pembelajaran IPA terhadap hasil belajar (Henny Wijiastuti, 2011) Berdasarkan penelitian tersebut, maka peneliti tertarik untuk menggunakan media video dalam pembelajar IPS di SMP 8 Jakarta untuk melihat pengaruhnya terhadap hasil belajar.
METODE PENELITIAN
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui apakah media video berpengaruh terhadap hasil belajar IPS di SMP Negeri 8 Jakarta. Penelitian ini dilakukan di SMP Negeri 8 Jakarta dengan sampel kelas VII. Sampel penelitian diambil secara purposive random sampling yang dilakukan secara acak dengan pertimbangan tertentu. Penelitian ini menggunakan metode quasi eksperimental yaitu untuk mengetahui pengaruh dari perlakuan (treatment) yang dilakukan berupa penggunaan media video terhadap hasil belajar IPS. Teknik pengumpulan data dengan melakukan tes awal (pre-test), dan tes akhir (post-test). Setelah data terkumpul, maka langkah selanjutnya uji prasyarat analisis dilanjutkan dengan uji hipotesis. Berdasarkan hasil analisis akhir yang telah dilakukan dengan uji normalitas menggunakan Uji Liliefors dan uji homogentitas mengunakan Uji Fisher menunjukan bahwa kedua sampel berasal dari populasi yang berdistribusi normal dan homogen.
HASIL DAN PEMBAHASAN
Dari hasil materi sub tema kegiatan ekonomi dan pemanfaatan potensi sumber daya alam diperoleh temuan yaitu bahwa rata-rata skor kelas eksperimen yang diterapkan menggunakan media video lebih baik dibandingkan dengan kelas kontrol yang tidak menggunakan media video melainkan menggunakan media PowerPoint dilihat dari perbedaan nilai hasil belajar. Hasil belajar pada kelas eksperimen memiliki nilai rata-rata yang lebih tinggi dibanding kelas kontrol.
Apabila melihat Kriteria Ketuntasan Minimal (KKM) yang digunakan SMP Negeri 8 Jakarta yaitu 75 bahwa siswa yang mendapat skor di atas KKM jumlahnya lebih besar dibandingkan dengan jumlah siswa yang tidak tuntas (≤KKM). Artinya, penggunaan media video mampu meningkatkan hasil belajar IPS, terbukti dengan adanya peningkatan jumlah siswa yang tuntas atau mendapat nilai di atas KKM setelah diberi perlakuan menggunakan media video. Jadi, dapat dikatakan bahwa dengan menggunakan media video dalam pembelajaran dapat meningkatkan hasil belajar IPS dibuktikan dengan kenaikan nilai rata-rata kelas eksperimen pada sub tema kegiatan ekonomi dan pemanfaatan potensi sumber daya alam.
Hasil pengujian hipotesis dengan uji-t bahwa hipotesis alternatif (ha) yang diajukan dapat diterima. Hasil pengujian hipotesis menyimpulkan bahwa adanya pengaruh penggunaan media video terhadap hasil belajar IPS.
Dalam sub tema kegiatan ekonomi dan pemanfaatan potensi sumber daya alam diperoleh thitung sebesar 3,604, ini ternyata lebih besar dari ttabel sebesar 1,995 (thitung > ttabel) dengan taraf signifikan α 0,05. Artinya hasil penelitian ini menunjukkan bahwa media video memiliki pengaruh yang cukup signifikan terhadap hasil belajar IPS siswa kelas VII di SMP Negeri 8 Jakarta.
Penggunaan media video dapat mempengaruhi hasil belajar IPS dan dapat meningkatkan minat siswa dalam belajar. Hal ini dapat kita lihat berdasarkan lembar observasi aktivitas siswa saat proses pembelajaran di kelas eksperimen pada sub tema kegiatan ekonomi dan pemanfaatan potensi sumber daya alam, diperoleh persentase siswa yang tertarik selama proses pembelajaran berlangsung pada pertemuan pertama sebesar 80%, pertemuan kedua 91,43%, pertemuan ketiga 97,14%, dan pertemuan keempat dan lima 100%. Sedangkan saat kegiatan tanya jawab antara guru dan siswa, siswa yang aktif diperoleh persentase 22,86% pada pertemuan pertama, 54,29% pada pertemuan kedua, 60 pada pertemuan ketiga, 68,57% pada pertemuan keempat, dan 82,85% pada pertemuan kelima.
Berdasarkan penjelasan di atas, penggunaan media video pada mata pelajaran IPS di kelas VII awalnya masih banyak siswa yang kurang tertarik dan tidak aktif saat guru menyampaikan materi menggunakan media video. Namun di pertemuan selanjutnya kegiatan pembelajaran IPS dengan menggunakan media video jumlah siswa yang tertarik dan aktif terdapat peningkatan dan terbukti dapat meningkatkan hasil belajar siswa kelas VII SMP Negeri 8 Jakarta. Adanya peningkatan hasil belajar dalam pembelajaran dengan menggunakan media video pada sub tema kegiatan ekonomi dan pemanfaatan potensi sumber daya alam, diindikasikan karena peran media video yang digunakan mampu meningkatkan minat belajar siswa.
Media video yang peneliti gunakan adalah video pembelajaran yang berisikan materi pembelajaran kegiatan ekonomi dan pemanfaatan sumber daya alam yang telah dirangkum, materi yang ditampilkan dalam video berupa animasi teks, animasi gambar, serta narasi (rekaman suara) yang menjelaskan tentang materi kegiatan ekonomi dan pemanfaatan sumber daya alam. Dalam video yang digunakan juga ditambakkan musik latar belakang (background music) dan klip video riil (nyata) tentang kegiatan ekonomi dan pemanfaatan sumber daya alam, sehingga dapat membantu siswa untuk lebih memahami kegiatan ekonomi mulai dari kegiatan produksi, distribusi, dan konsumsi hingga pemanfaatan sumber daya alam.
Dengan penggunaan video dalam pembelajaran ini turut berpengaruh terhadap peningkatan hasil belajar. Hal tersebut terjadi dikarenakan media video merupakan media yang memadukan dua unsur yakni audio dan visual bergerak. Dengan adanya perpaduan dua unsur tersebut dapat mengambil minat dan perhatian lebih banyak dibandingkan hanya dengan satu unsur saja. Selain itu semakin banyak alat Indera yang digunakan, semakin besar kemungkinan informasi dapat dimengerti dan dipertahankan dalam ingatan.
Untuk mengetahui pengaruh penggunaan media video dilakukan post-test pada kelas eksperimen. Post-test yang diberikan berupa soal pilihan ganda yang berjumlah 30 soal dengan materi sub tema kegiatan ekonomi dan pemanfaatan potensi sumber daya alam. Hampir semua siswa dapat mengerjakan soal yang diberikan. Hal ini karena siswa telah menguasai materi tersebut yang diperoleh selama proses belajar menggunakan media video, sehingga hasil belajar yang diperoleh baik.
Sedangkan pada kelas kontrol, minat siswa saat proses belajar berlangsung lebih rendah dari kelas eksperimen. Hal ini dapat kita lihat berdasarkan lembar observasi aktivitas siswa saat proses pembelajaran di kelas kontrol pada sub tema kegiatan ekonomi dan pemanfaatan potensi sumber daya alam, diperoleh persentase siswa yang tertarik selama proses pembelajaran berlangsung pada pertemuan pertama dan kedua sebesar 68,57%, pertemuan ketiga 77,14%, dan pertemuan keempat dan lima 71,43%. Sedangkan saat kegiatan tanya jawab antara guru dan siswa, siswa yang aktif diperoleh persentase 11,43% pada pertemuan pertama, 20% pada pertemuan kedua, 25,72% pada pertemuan ketiga, 28,57% pada pertemuan keempat dan kelima. Rendahnya minat siswa ini dikarenakan pada kelas kontrol media pembelajaran yang digunakan adalah PowerPoint yang biasa digunakan oleh guru untuk presentasi saat pembelajaran dikelas. Penggunaan media PowerPoint yang menampilkan banyak tulisan ditambah dengan tampilan slide yang tidak menarik membuat siswa cenderung bosan dalam proses belajar mengajar. Oleh karena itu, kualitas belajar siswa di kelas kontrol kurang baik dan menghasilkan hasil belajar yang biasa saja.
Untuk mengetahui hasil belajar siswa kelas kontrol yang menggunakan media PowerPoint dilakukan dengan post-test pada materi sub tema kegiatan ekonomi dan pemanfaatan potensi sumber daya alam. Ternyata hasil belajar siswa kelas kontrol juga meningkat tetapi tidak sebaik dan sebesar peningkatan yang terjadi pada kelas eksperimen. Hal ini terjadi karena dari awal pembelajaran hingga akhir minat siswa dalam belajar IPS rendah karena media yang digunakan guru pada kelas kontrol tidak dapat menarik perhatian siswa.
Dari data-data yang diperoleh selama penelitian dapat disimpulkan bahwa adanya pengaruh penggunaan media video terhadap hasil belajar IPS pada siswa kelas VII di SMP Negeri 8 Jakarta.
KESIMPULAN
Berdasarkan analisis data penelitian dan pembahasan, diperoleh kesimpulan yaitu:
1. Dari hasil perhitungan hipotesis dengan menggunakan uji-t, pada sub tema kegiatan ekonomi dan pemanfaatan potensi sumber daya alam penggunaan media video memiliki pengaruh terhadap hasil belajar IPS. Artinya, bahwa penggunaan media video memiliki pengaruh terhadap hasil belajar IPS pada siswa kelas VII di SMP Negeri 8 Jakarta.
2. Terdapat perbedaan hasil belajar siswa pada mata pelajaran IPS antara siswa kelas eksperimen dan kelas kontrol pada sub tema kegiatan ekonomi dan pemanfaatan potensi sumber daya alam. Perbedaan ini dapat dilihat dari rata-rata post-test kelas eksperimen yang diajarkan menggunakan media video lebih besar dibandingkan nilai rata-rata post-test kelas kontrol.
3. Dengan adanya perbedaan rata-rata hasil belajar kelas eksperimen dengan kelas kontrol. Maka terdapat pengaruh media video terhadap hasil belajar IPS pada siswa kelas VII di SMP Negeri 8 Jakarta.
DAFTAR PUSTAKA
Buku:
Ahmad, Susanto. Teori Belajar dan Pembelajaran. Jakarta: Kencana, 2013.
Arikunto, Suharsimi. Dasar-Dasar Evaluasi Pendidikan Edisi kedua. Jakarta: Bumi Aksara, 2013
Arsyad, Azhar. Media Pembelajaran. Jakarta : Raja Grafindo Persada, 2007
Asyhar, Rayandra. Kreatif Mengembangkan Media Pembelajaran. Jakarta : Gaung Persada, 2011.
Daryanto. Media Pembelajaran. Yogyakarta: Gava Media, 2010
Razaq, dan Ispantoro. The Magic of Movie Editing Cara Kreatif Mengedit Video. Jakarta: Mediakita, 2011
Sadiman, Arif S. dkk. Media Pendidikan Pengertian, pengembangan dan pemanfaatannya. Jakarta
Sapriya. Pendidikan IPS. Jakarta: PT.Remaja Rosdakarya, 2011.
Smaldino, Sharon E. dkk. Instructional Technology and Media for Leraning: Teknologi Pembelajaran dan Media untuk Belajar Edisi Kesembilan. Jakarta: Kencana Prenada Media Grup, 2011.
Sudjana, Nana. Metode Statistika, Ed. 6, Bandung: Tarsito, 2003
Sudjana, Nana. Metode Statistika. Bandung: Tarsito, 2005.
Sudjana, Nana. Penilaian Hasil Proses Belajar Mengajar. Bandung : Remaja Rosdakarya, 2010.
Sugiyono. Metode Penelitian Pendidikan. Bandung: Alfabeta, 2012.
Suyanto. Multimedia Alat untuk Meningkatkan Keunggulan Bersaing. Yogyakarta: Andi Offset, 2003.
Warsita, Bambang. Pendidikan Jarak Jauh. Bandung : PT Remaja Rosdakarya, 2011.
Winkel, W.S. Psikologi Pengajaran. Yogyakarta: Media Abadi, 2004.
Skripsi, Tesis, Disertasi, Laporan Penelitian:
Wijiastuti, Henny. Pengaruh penggunaan video pada pembelajaran IPA terhadap hasil belajar, Skripsi, Universitas Negeri Jakarta, 2011.
Lenggani, Dian. Pengaruh pengunaan media audio visual terhadap hasil belajar IPS siswa kelas V SD kelurahan marunda Jakarta utara, Skripsi, Universitas Negeri Jakarta, 2014.
Makalah, seminar, lokakarya, penataran: Rahman, B. 2010. Manajemen Mutu Akademik Lembaga Pendidikan Tenaga Kependidikan untuk Meningkatkan Produktivitas Kelembagaan. Makalah disajikan dalam Seminar Nasional Revitalisasi LPTK untuk Menghasilkan Guru Profesional, Universitas Lampung, Bandar Lampung, 9 Juni.